The best Side of perkentotan

Posisi favorit setiap wanita, WOT menjadi andalan Ustadzah Khansa malam itu. Beberapa kali ia mengibaskan kepalanya menampakkan keanggunan cadar yaman prolonged yang elok dan kontras dengan warna kulitnya yang indah. Abah Mahmud pun hanya terlentang santai menikmati pelayanan liar sang santriwati. Namun tetap saja, kedua tangan Abah Mahmud tak bisa tinggal diam ketika dihadapkan dengan puting ranum kecoklatan Ustadzah Khansa dan langsung ia pilih-pilih perlahan.

Kalau dibanding dengan oral seks mas Fahmi, ibarat langit dan bumi. Aku pun dibuat tak berdaya oleh liarnya lidah sang kyai pondok yang hafidz thirty juz dan juga alim itu.

Terkadang malah beliau, Ummah Hawa, menegurku untuk menggunakan bahasa biasa saja layaknya kakak-adik. Tapi tetap saja hal itu masih belum bisa kulakukan melihat kuatnya pancaran kesholihan dari dalam dirinya.8964 copyright protection169712PENANAegcPbeFC6C 維尼

Duh, rasanya benar-benar geli sekali. Beberapa kali aku menggenlinjang bahkan mendesah tertahan. Apalagi kurasakan tangan mbak Wati masuk ke dalam celana dalam yang kupakai dan memijatnya langsung di kulit pantatku, membuatku semakin blingsatan.

Kepalaku mendongak, mulutku menganga lepas merasakan kenikmatan yang menjalar ceoat sampai ke ubun-ubun. Apalagi saat jemariku mulai melesak masuk menggesek G-place ku, serasa seluruh sendi tubuhku lemas karena hentakan kenikmatan yang luarbiasa.

Rasanya persis seperti saat memekku pertama kali ditembus oleh kontol mas Fahmi. Tapi yang ini lebih perih lagi karena hampir tak ada pelumas. Tapi rasa sakitnya sedikit teralihkan oleh rangsangan yang terus menerus dilancarkan Ustadzah Khansa dan Ummah Hawa. Aku pun menghela nafas saat seluruh ngentot kontol Abah Mahmud akhirnya tenggelam sepenuhnya di anusku.

Apalagi waktu tangannya menyentuh langsung kulitku, pelan-pelan naik sampai di bawah kedua buah dadaku. Aku sampai harus menahan tangannya karena kurasakan tangannya juga mau naik ke payudaraku.

Aku pun berlari sekencangnya menuju rest room itu dan segera masuk dan mengunci pintu bathroom. Ukuran toilet yang tak terlalu luas namun cukup nyaman membuatku bisa bermasturbasi sepuasnya.

Pesta anal kami diakhiri dengan Abah yang melenguh kuat menyemburkan sperma kentalnya membanjiri liang bo’olku yang kemudian bokongku menjadi santapan Ummah Hawa dan Ustadzah Khansa yang sudah haus akan lezatnya sperma.8964 copyright protection169712PENANAqtLj1rtiMZ 維尼

Setelah dari tadi meracau tak jelas, akhirnya itulah yang kudengar dari mulut pak Wawan. Aku tak ingin lelaki itu orgasme di dalam vaginaku, tapi aku tak bisa berbuat apa-apa.

Kini sebagai syarat kelulusan dari pondok, memang diwajibkan bagi santriwan dan santriwati untuk berkhidmat di pondok sekitar two tahun agar terbentuk adab-adab dalam dirinya, tapi tak kusangka khidmat yang dimaksud adalah melayani sang Abah dengan kesucian tubuhnya.8964 copyright protection169712PENANAR66D3sr4IU 維尼

Saat itu kurasakan bibir vaginaku seperti disentuh oleh sesuatu yang keras. Bukan, bukan hanya disentuh, tapi benda itu perlahan masuk membelah bibir vaginaku. Aku mencoba meronta sebisanya, tapi tertahan oleh mbak Wati, dan seorang lagi di bawah sana.

Kepalaku menengadah dengan kedua mataku terpejam merasakan nikmatnya orgasme yang entah sudah berapa kali kualami malam itu. Untung saja sleeping bag yang biasa digunakan mas fahmi terbuat dari materials sintetik sehingga bisa melapisi ranjang hotel agar tidak basah kuyup oleh cairan orgasmeku.

Tubuhku sudah benar-benar dikuasai oleh nafsu, tak ingat lagi bahwa aku adalah seorang istri setia, ibu dari seorang anak lelaki yang lucu, perempuan alim yang selalu berpenampilan tertutup.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *